The Trilogy - 26
AKAL LOGIKA
Kucoba memahami
setiap kebenaran... semakin kudekati ternyata semakin banyak pula kesalahan dan
kesesatan kumaklumi sebagai kebenaran lain dari sisi hikmah.
Sehingga
bila telah mencapai puncaknya, maka dua kebenaran itu adalah sebagai yg
tunggal, tiada lagi terlihat kesalahan dan kesesatan.... seperti seorang dewasa melihat setiap kesalahan anak kecil, memakluminya dan
tiada membekas.
Kita tentu tak sekedar beriman tanpa akal
logika, namun iman kita seharusnya mengarahkan akal logika untuk menemukan
kebenaran iman..... Kebenaran Sejati (al Haqq).
Tentu iman kita bukan cuma sekedar iman warisan, dilanjutkan tanpa kita tau dan memahami secara nyata wujud dan
hakikat tujuan iman kita.... Mungkin saja orangtua kita pun tak paham
sepenuhnya akan hal itu, namun kewajiban kita memutus rantai ketidak tahuan
itu. Demi penerus keturunan kita..... sebagaimana saat-saat akhir hayat Nabi
kita yang amat mengkhawatirkan penerus setelah-nya, .... "umat-ku...umat-ku...."
Akal logika tidak selalu memuaskan dalam
meyakinkan keimanan kita, tapi dengan apa lagi manusia dapat berbuat, jika akal
logika adalah karunia tertinggi yang diberikan Tuhan kepada makhluk-Nya saja
tak dipercaya lagi untuk diberdayakan ??
Bila kita
kesampingkan akal logika, maka keimanan kita tak lebih dari sekedar TAQLID
belaka..... " jangan-lah
kau ikuti apa yang kau tak punya pengetahuan tentang-nya, sesungguhnya
pendengaran, pernglihatan dan hati, semuanya kelak akan diminta
pertanggung-jawabannya." (QS 17:36)
Bila kita hidup
di 200 tahun yang lalu, tentu kita termasuk yang tak yakin bahwa manusia dapat
terbang dan menginjakkan kaki di bulan.... Namun lihatlah, apa yang telah
diperbuat akal logika kemanusiaan..... Jangankan itu, ketika kecil, tak pernah terbayangkan
handphone, .... dan sekali lagi begitulah keajaiban akal logika karunia
Tuhan-mu.
Kebanyakan
ulama besar kita dengan mudahnya mengesampingkan akal logika yang dianggap-nya sebagai menipu,
seperti fatamorgana atau pandangan yang menipu.... Begitulah pendapat mereka.
Padahal jelas
sekali argumen mereka menyalahkan akal logika justru dengan menggunakan akal
mereka.... Menolak akal dengan menggunakan akal, sangat naif !!
Tidakkah kalian
jijik melihat orang yang sibuk mengatakan, "tahanlah
nafsu makan kalian !!" Tetapi di dalam mulutnya pun masih dipenuhi
makanan yang sedang dikunyah-nya....
Berhati-hatilah
dalam menerima ajaran.... Jangan-lah gampang menelan mentah-mentah, karena
Allah telah mengaruniakan akal logika pada kemanusiaan agar tak tersesat....
bukannya malah dikesampingkan sehingga hanya taqlid pada dogma-dogma yang malah
menyesatkan.
Segala petunjuk Allah yang datang adalah
melalui Jibril, "......
yang diajarkan kepada-nya oleh JIBRIL yang sangat kuat, yang memiliki akal yang
cerdas...." (QS 53:5-6)
---
sandoz
---
Tidak ada komentar:
Posting Komentar